Jumat, 28 Mei 2010

Kisah Dongeng Los Galacticos


Memang unik jika kita berbicara mengenai si 'Putih' ini. Tim berlabel megabintang berlapis jutaan euro ini gagal meraih secuil tropi pun musim 2009/2010. Apa yang salah? Pasti itulah pertanyaan kita jika melihat pencapaian Real Madrid.

Sejak Florentino Perez kembali terpilih menjadi presiden Real Madrid, ia dengan pasti akan membangun Los Galacticos jilid II. Berkaca pada kesuksesan Los Galacticos jilid I yang dihuni Luis Figo, Zinedine Zidane, Ronaldo, David Beckham dll, ia memiliki keyakinan bahwa proyek besarnya ini akan kembali mendulang sukses. Sebagai langkah awal, ia merekrut Manuel Pellegrini, pelatih asal Cile yang memiliki filosofi permainan dengan mengandalkan passing-passing pendek dari sisi ke sisi permainan, yang sukses ia terapkan di Villareal selama kurang lebih 4 musim. Lalu, perekrutan jor-jorannya menyusul. Raul Albiol, Alvaro Arbeloa, Xabi Alonso, Cristiano Ronaldo, Kaka, Karim Benzema ditransfer dengan harga-harga yang fantastis, terlebih CR9 yang ditarik dari Manchester United dengan harga 80 juta poundsterling! Sungguh harga yang tidak masuk akal.

Setelah semua lini mendapat amunisi baru, tiba saatnya untuk mengurangi jumlah awak. Arjen Robben, Gabriel Heinze, Wesley Sneijder, Ruud van Nistelrooy semua dilepas dengan alasan tidak cocok dengan skema yang dijalankan Manuel Pellegrini dan skuad sudah terlalu gemuk. Yang lebih ironis, Sneijder dan Robben berhasil melakukan 'comeback' sempurna dengan tampil di final Liga Champions di Santiago Bernabeu dan seakan membuktikan bahwa adalah salah menjual keduanya.

Kalah dari Alcorcon 4-0 di Piala Raja, 2 kali kalah dari rival abadi Barcelona dan kegagalan merebut titel La Liga. Kaka tidak mampu bermain seapik di AC Milan, Karim Benzema kalah mentereng dibanding Gonzalo Higuain, Cristiano Ronaldo bermain memukau, namun tetap gagal menyelamatkan muka Real Madrid di La Liga. Bagai seorang yang menderita penyakit komplikasi. Presiden panik dan menghardik anak buahnya.

Buntutnya, Manuel Pellegrini semakin santer diberitakan bakal digantikan Jose Mourinho, pelatih yang baru saja memenangkan treble bersama Internazionale. Ibarat pengusaha kalah dalam persaingan bisnis, Florentino Perez kembali berjudi dengan membeli barang modal baru, yakni the Special One dari Giuseppe Meazza demi melengkapi missing link yang selama ini belum tersambungkan oleh Manuel Pellegrini. Mou - panggilan Jose Mourinho juga dikabarkan akan mengajak Maicon, Wesley Sneijder, dan Diego Milito ke Bernabeu. Mereka adalah aktor-aktor dibalik sukses Inter meraih tripletta musim 2009/2010.

Saya tidak menyalahkan keputusan pemecatan Manuel Pellegrini, namun musim ini Real Madrid sebenarnya mampu tampil apik, bahkan mereka adalah tim dengan pencapaian gol terbanyak musim ini, mengalahkan sang juara Barcelona. Pellegrini adalah pelatih yang berkualitas, terbukti ia mampu membawa tim antah berantah macam Villareal menembus 4 besar Liga Champions musim 2005/2006. Ia tidak sepenuhnya salah dalam kegagalannya membawa Real Madrid meraih tropi musim ini. Banyak faktor yang menyebabkan Real Madrid gagal, inkonsisten adalah salah satunya. Mereka dikalahkan 4-0 oleh tim divisi III Alcorcon pada ajang Piala Liga.

Akan semakin lucu nantinya jika mereka benar-benar akan merekrut the Special One, karena semakin terlihat mereka seperti kebakaran jenggot melihat Barca yang dengan mudahnya mendulang trofi La Liga ke Nou Camp atau melihat Jose Mourinho yang dengan mudahnya memenangkan Liga Champions bersama Internazionale dengan mengalahkan Chelsea, Barcelona, dan Bayern Munchen. Dan mereka ingin secepatnya meraih trofi-trofi itu musim depan dibawah asuhan Mou. Sungguh...terlalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar