Kamis, 09 September 2010

Superbia in Praelia


Langkah Manchester City mendatangkan pemain bintang di awal musim sempat menuai berbagai pro dan kontra. Banyak yang menganggap mereka telah merusak nilai-nilai dasar sepakbola sebagai olahraga dengan segala elemen humanitasnya. Namun, sang pemilik, si raja minyak dari Dubai, Sheikh Mansour seakan memakai kacamata kuda dan tanpa tedeng aling tetap menggelontorkan jutaan poundsterling demi membangun tim yang dipersiapkan sebagai pesaing the Big Four.

Jerome Boateng, Yaya Toure, David Silva, Mario Balotelli, James Milner, adalah nama-nama yang didatangkan pada musim panas kali ini. Padahal Manchester City sebelumnya telah memiliki nama besar lainnya macam Carlos Tevez, Emmanuel Adebayor, Kolo Toure, Nigel De Jong, dll, tapi sang pemilik merasa nama-nama itu belum cukup "besar" untuk memenuhi ambisinya membawa Manchester City menembus Liga Champions. Belum lagi talenta-talenta asli Inggris yang menghiasi skuad Roberto Mancini seperti Joe Hart, Micah Richards, Joleon Lescott, Wayne Bridge, Gareth Barry, Shaun Wright-Phillips, Adam Johnson, dan terakhir James Milner.

Nama-nama yang belakangan disebut merupakan hampir setengah dari jumlah keseluruhan skuad tim nasional Inggris. Bahkan pada saat pertandingan Inggris melawan Swiss pada kualifikasi Piala Eropa 2012, terhitung 6 pemain terpilih sebagai tim inti Three Lions, dan lebih istimewanya lagi, winger mereka, Adam Johnson berhasil menyarangkan 1 dari 3 gol kemenangan Inggris malam itu. Minus Wayne Bridge dan Micah Richards yang tidak diikutsertakan Don Fabio, Manchester City merupakan tim yang paling banyak menyumbangkan pemainnya kepada tim nasional Inggris.

Jadi, masihkan Manchester City menjadi musuh utama publik Inggris?