10. Jabulani dan Vuvuzela


9. Air Mata Jong Tae-se

8. Pulangnya finalis Piala Dunia 2006
Prancis dan Italia bertemu...di bandara. Begitulah jokes yang banyak dilontarkan khalayak setelah melihat kegagalan 2 finalis Piala Dunia edisi sebelumnya ini lolos dari babak penyisihan grup. Jika Prancis tersingkir lantaran dilanda konflik internal, maka sang 'kawan' tersingkir lebih karena kegagalan sang pelatih, Marcelo Lippi memilih pemain yang cocok untuk membela juara dunia 2006 tersebut. Banyak pemain yang justru tidak berkontribusi banyak seperti Simone Pepe, Federico Marchetti, Alberto Gilardino, dan bahkan Andrea Pirlo yang baru tampil pada pertandingan ke-3. Well, setidaknya Riccardo Montolivo baru akan berusia 29 tahun 4 tahun lagi.
7. Swiss 1 Spanyol 0

6. Panser Muda Membabat Inggris dan Argentina dengan 4 gol
Inggris, si tim pesakitan yang selalu jadi favorit juara dan Argentina, tim yang mengumpulkan 9 poin di babak penyisihan grup. Keduanya luluh lantak seketika saat mereka bertemu Jerman. Dimotori Mesut Ozil, Bastian Schweinsteiger, Sami Khedira, Miroslav Klose dkk, Jerman berhasil melibas kedua tim tersebut keduanya dengan 4 gol bersarang di gawang musuh. Jerman menghancurkan Inggris 4-1 yang-seharusnya 4-2 jika saja wasit Jorge Larrionda asal Uruguay mengesahkan tendangan Frank Lampard yang secara kasat mata telah melewati garis gawang Manuel Neuer. Saya tidak akan membahas lebih panjang apalagi berbicara mengenai berita tentang rencana FIFA mengulang pertandingan tersebut yang jelas-jelas tidak akan terjadi di dunia manapun.
Pemain terbaik dunia tahun 2009, Lionel Andres Messi ternyata tidak mampu membantu negaranya Argentina untuk mengalahkan Jerman. Argentina tidak berkutik menghadapi Jerman yang tampil trengginas, terlebih Bastian Schweinsteiger yang menjadi momok bagi Messi sekaligus bagi Javier Mascherano di lini tengah, karena Schweini-panggilan Schweinsteiger sukses mengunci pergerakan Messi dan juga dengan mudahnya menerobos pertahanan Argentina. Ozil, adalah nama lain yang menjadi buah bibir setelah permainan gemilangnya di fase grup.
5. Ghana
Sang penyelamat muka Afrika. Mereka berhasil mengikuti langkah Kamerun di Piala Dunia 1990 dan Senegal di Piala Dunia 2002 dengan menjejakkan kaki di perempat final. Meski akhirnya takluk dari Uruguay lewat drama adu penalti, tapi rakyat Afrika setidaknya bisa berbangga hati karena salah satu wakilnya mampu berbicara banyak. Dan mereka tentu akan mempunyai musuh baru, yakni Luis Suarez.
4. Diego Forlan, sang penakluk Jabulani

3. Kiper terbaik Piala Dunia 2010, Luis Suarez

Ghana bisa saja lolos ke semifinal, jika 'kiper kedua' Uruguay, Luis Suarez tidak menepis bola yang sudah di mulut gawang. Ghana kemudian berpeluang mencetak gol lewat tendangan penalti. Namun, Asamoah Gyan yang pada fase grup mencetak 2 gol lewat titik putih, kali ini harus bertemu kesialannya, karena penaltinya mengenai mistar dan gagal memberi kemenangan untuk Ghana yang telah di depan mata. Suarez, yang sebelumnya menangis tersedu karena kebodohannya, langsung bersorak girang melihat Asamoah Gyan gagal memanfaatkan penalti. FIFA seharusnya memberikan Lev Yashin Award kepada Luis Suarez...
2. Gol pamungkas si mungil, Andres Iniesta

Rakyat Spanyol dibuat ketar-ketir oleh permainan keras Belanda, hingga pada menit 116 satu sepakan half-volley Iniesta melesak keras ke kanan gawang Maarten Stekelenburg dan sepakan tersebut bisa jadi adalah sepakan paling bersejarah dalam persepakbolaan Spanyol, karena ia berhasil membawa Spanyol menjadi juara dunia untuk pertama kalinya lewat golnya tersebut. Pahlawan.
1. Paul The Octopus

Tidak perlu penjelasan lebih lanjut :P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar